BOMINDONESIA.COM, BANJARMASIN – Fenomena menggadaikan SK ASN, BUMN, Profesi sudah bukan rahasia umum. Terlebih SK anggota dewan yang memiliki tawaran fantastis hingga miliaran rupiah.
Diketahui bersama, anggota DPRD baik tingkat provinsi, kabupaten dan kota sudah berlangsung. Termasuk DPRD Kota Banjarmasin. Menyusul itu dikabarkan sudah banyak pihak bank yang melakukan pendekatan merayu ‘menyekolahkan’ SK pejabat wakil rakyat itu.
Menurut Sekretaris DPRD Kota Banjarmasin, Iwan Ristianto, bahwa pihaknya sudah mendapat kunjungan oleh beberap perbankan. Mereka datang untuk menawarkan pinjaman dengan SK anggota sebagai jaminan.
Meskipun itu, kata Iwan, dewan kota di lingkungannnya tak begitu banyak yang berani mengambil kesempatan peminjaman duit itu, Iwan tak menyebutkan nama.
Dari 45 anggota dewan, hanya 4 sampai 5 orang saja yang mengambil kesempatan itu, itu anggota yang lama, yang baru ini belum. Alasannya bermacam, namun kebanyakan alasan untuk membangun dan perbaikan rumah.
Ada juga untuk membeli mobil dan keperluan lainnya sesuai kebutuhan masing-masing anggota. “Ya ada memang yang menggadaikan SK ke pihak bank, tapi tak banyak sekitar 5 orang lah. Itu hak mereka dan biasanya mereka gunakan untuk keperluan seperti memperbaiki rumah dan lainnya,” katanya.
Mantan Kadinsos Kota Banjarmasin ini juga menyebut, meski tawaran ‘menyekolahkan’ SK dewan hingga miliaran. Dewan di Banjarmasin paling banyak mengambil pinjaman sekitar Rp 200 juta an saja.
Sementara itu, Hendra, Anggota DPRD Kota Banjarmasin dari fraksi Partai PKS ini mengaku sudah ada tawaran itu, namun tak ingin mengambail kesempatan pinjaman itu misalnya untuk keperluan pribadinya maupun keluarga.
Padahal, aku Hendra, kampanye lalu tak sedikit biaya yang sudah dikeluarkannya sekitar 200 jutaan.
Bukan karena ada uang simpanan, ia tidak mau meminjam bank dengan SK-nya itu. Baginya, Itu perlu perhitungan yang tepat, jika benar-benar tidak membutuhkan, maka ia tidak berani berhutang ke bank meski tawaran cicilannya ringan. “Ya simpel aja, kalau memang tidak memerlukan untuk apa pinjam, selama tidak mendesak, tapi rekan kita ada sih. Tapi itu semua hak dan keperluan masing-masing,” ucapnya.
Editor : Hamdani