BOMIndonesia.com, JAKARTA – Memaksa Arab Saudi dan Australia bermain imbang di laga top selevel Kualifikasi Piala Dunia adalah pencapaian besar untuk Timnas Indonesia.
Maarten Paes, Rizky Ridho, Calvin Verdonk , Ragnar Oratmangoen adalah bintang lapangan Timnas di kedua laga itu. Terlepas dari permainan para bintang timnas tersebut, fans sepak bola Indonesia millenial sepatutnya mengenal Andi Ramang.
Siapa Andi Ramang? Andi Ramang adalah seorang legenda sepakbola Indonesia yang ditakuti dunia hingga Diakui FIFA
Andi Ramang menarik untuk dibahas, apalagi belum ada pesepakbola Tanah Air yang kini mampu menyamai pencapaian pesepakbola yang juga memiliki julukan Kurcaci Monster tersebut.
Indonesia sejatinya memiliki banyak sekali legenda sepakbola hebat. Namun, hanya Andi Ramang yang diakui Federasi Sepakbola Dunia (FIFA) hingga ditakuti dunia karena kehebatannya dalam mengolah si kulit bundar.
Andi Ramang berjaya di era 1940 sampai 1960-an. Ia pun dikenal sebagai salah satu pemain andalan PSM Makassar.
Dunia pun mengenal Andi Ramang ketika ia dipanggil untuk membela Tim Nasional (Timnas) Indonesia. Andi Ramang pun masuk ke dalam skuad Garuda yang dikirimkan untuk tampil di Olimpiade 1956 Melbourne.
Sebelum berlaga di event olahraga terbesar di dunia, Ramang dan kolega sempat menjalani uji coba melawan Filipina, Hong Kong, Muangthai (Thailand), dan Malaysia. Hasilnya, skuad Garuda sukses melumat semua lawannya dan mencetak total 25 gol dimana 19 diantaranya dicetak lewat kaki Ramang.
Selanjutnya, pesta olahraga multievent terbesar di dunia itu seakan menjadi panggung Andi Ramang. Bagaimana tidak, pria kelahiran 24 April 1924 itu mampu membuat sejumlah negara kerepotan meladeni permainan gesitnya hingga disebut-sebut sebagai kurcaci monster.
FIFA memang memberikan pengakuan khusus untuk Ramang. Kehebatannya bahkan dikenang dan diulas secara khusus di situs resmi induk federasi sepak bola dunia itu. Salah satu yang dibahas adalah tampil bersama Indonesia di Olimpiade 1956 di Melbourne.
Menurut FIFA, itu menjadi ajang paling sukses dari sepak bola Indonesia di level internasional seusai menjadi deniala Asia pertama yang tampil di Piala Dunia 1938.
Memang, dulunya Indonesia masih berpartisipasi di ajang ini dengan membawa status ‘Hindia Belanda’ alias Hindia Belanda. Itu tak terlepas dari status Indonesia yang masih berada di bawah masa penjajahan Belanda.
Salah satu aksi impresifnya memang terjadi ketika menghadapi Uni Soviet pada babak perempat final. Ketika itu, Ramang harus berhadapan dengan salah satu kiper terbaik sepajang masa, Lev Yashin.”Bek-bek Uni Soviet yang bertubuh raksasa langsung terbangun ketika Ramang, penyerang lubang bertubuh kecil, melewati dua dari mereka dan memaksa (kiper Lev) Yashin melakukan penyelamatan dengan tepisan,” tulis FIFA dalam artikelnya.
Uni Soviet memang sempat dibuat kesulitan. Mereka mengalami kebuntuan karena bebarapa kali gagal membobol gawang Indonesia , dan harus menghadapi serangan balik cepat dari Ramang.
Bahkan, Ramang nyaris membuat Indonesia unggul. “Pemain berusia 32 tahun (Ramang) nyaris membawa Indonesia unggul. Pada menit ke-84, andai saja tendangannya tidak ditahan oleh kiper paling hebat dalam sejarah sepak bola,” tulis FIFA.
FIFA bahkan pernah membuat dokumenter khusus untuk mengabadikan kisah bersejarah yang pernah dibukukan Ramang untuk sepak pelota Indonesia .
Dalam video yang berjudul “Ramang – The Man, The Myth, The Legend‘ itu, FIFA mengenang kisah Ramang yang sangat legendaris.“Ramang merupakan legenda yang juga mitos dari penduduk Sulawesi Selatan. Di sini kami akan mengungkapkan seberapa kuat pengaruhnya bagi sepak pelota Makassar,” tulis FIFA dalam video tersebut.
Editor : Mercurius