BOMINDONESIA.COM, JAKARTA – Ketua Umum Himpunan Peritel & Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo), Budihardjo Iduansjah, mengungkapkan teknologi kecerdasan buatan (AI) sudah lama diterapkan dalam operasional ritel, terutama dalam analisis perilaku konsumen.
“Kami telah memanfaatkan teknologi seperti kamera dengan motion detection dan face recognition untuk menganalisis preferensi konsumen, termasuk kebiasaan mereka dalam memilih produk serta area toko yang paling menarik perhatian mereka,” ucap Budihardjo.
Menurutnya, pemanfaatan AI mempercepat interaksi dengan pelanggan. Salah satu implementasi yang semakin populer adalah penggunaan sistem robot untuk menjawab pertanyaan pelanggan secara otomatis, yang lebih efisien dibandingkan metode konvensional.
Meski demikian, Budihardjo mengakui anggaran yang diperlukan untuk mengembangkan AI dalam bisnis ritel masih cukup besar, sehingga adopsinya belum dilakukan secara luas. ‘AI telah menjadi bagian integral dari operasional bisnis bagi beberapa pelaku industri yang ingin meningkatkan efisiensi dan daya saing,’ paparnya.
Melihat ke depan, potensi pemanfaatan AI di sektor ritel Indonesia semakin terbuka lebar, terutama dalam peningkatan pengalaman konsumen dan efisiensi operasional. Pengelola ritel semakin menyadari pentingnya mengadopsi teknologi ini, meskipun masih dalam skala terbatas pada tahap awal.
Sektor ritel kelas atas dan pusat perbelanjaan mewah diperkirakan akan menjadi pelopor dalam pemanfaatan AI, sementara segmen pasar menengah dan bawah kemungkinan besar akan mengikuti dalam beberapa tahun mendatang.
Secara keseluruhan, meskipun penggunaan AI dalam sektor ritel Indonesia masih berada di tahap awal, banyak pihak melihatnya sebagai langkah strategis untuk meningkatkan daya saing di tengah persaingan yang semakin ketat.
“Dengan analisis perilaku konsumen yang lebih canggih, efisiensi operasional yang lebih baik, dan pengalaman belanja yang lebih personal, AI siap mengubah cara bisnis ritel beroperasi di Tanah Air,” imbuhnya.
Editor : Afdiannoor