Review Film Pabrik Gula: Teror Mistis di Balik Pabrik Tua

- Redaksi

Jumat, 4 April 2025 - 01:01 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Review Film Pabrik Gula: Teror Mistis di Balik Pabrik Tua (Foto Istimewa)

Review Film Pabrik Gula: Teror Mistis di Balik Pabrik Tua (Foto Istimewa)

BOMINDONESIA.COM, JAKARTA –Film horor Indonesia “Pabrik Gula” yang disutradarai oleh Awi Suryadi resmi tayang pada 31 Maret 2025. Mengadaptasi thread viral karya Simple Man, film ini membawa penonton ke dalam suasana mencekam di sebuah pabrik gula tua yang penuh dengan teror makhluk halus.

Sinopsis

Endah (Ersya Aurelia), Fadhil (Arbani Yasiz), dan beberapa buruh musiman lainnya bekerja di sebuah pabrik gula tua yang memiliki sejarah kelam. Awalnya, pekerjaan berjalan lancar hingga satu per satu kejadian mistis mulai menghantui para pekerja. Teror terus berlanjut ketika mereka menyadari keberadaan makhluk halus yang menghuni pabrik tersebut. Para buruh pun harus berjuang melawan ketakutan mereka untuk bertahan hidup.

Baca Juga :  Yuk, Datang ke Menara Pandang Banjarmasin

Ulasan Media

Menurut CNN Indonesia, “Pabrik Gula” berhasil mengemas suasana horor yang intens meski belum menjadi film horor terbaik tahun ini. Sementara Kompas.com menyoroti teror yang terus-menerus menghantui para karakter tanpa memberikan jeda bagi penonton untuk bernapas. IDN Times mengkritik kurangnya pengembangan karakter meski teror dari makhluk halus cukup menegangkan.

Film ini dirilis dalam dua versi, yakni versi “cut” dengan rating 17 tahun ke atas dan versi “uncut” atau “Jam Merah” yang diperuntukkan bagi penonton 21 tahun ke atas. Perbedaan antara kedua versi ini terletak pada adegan yang lebih eksplisit dalam versi “uncut” yang diklaim lebih menyeramkan.

Baca Juga :  Tren Impor Gandum Tunjukkan Peningkatan

Pada akhir pekan pertama penayangannya, “Pabrik Gula” berhasil menarik lebih dari 500 ribu penonton, menandakan antusiasme tinggi dari para penggemar horor tanah air.

Film ini diperkirakan akan terus mendulang sukses berkat tema lokal yang kental dan daya tarik cerita mistis khas Indonesia.

Kesimpulan

“Pabrik Gula” menawarkan pengalaman horor yang menarik dengan atmosfer yang mencekam dan latar budaya lokal yang kuat. Meski menuai kritik soal pengembangan karakter dan ending yang antiklimaks, film ini tetap menjadi pilihan menarik bagi penggemar horor.

Penulis : Mercurius

Editor : Mercurius

Sumber Berita: Dirangkum berbagai sumber

Berita Terkait

Festival Budaya Isen Mulang 2025 Resmi Dibuka, Angkat Kearifan Lokal dan Geliat Ekonomi Daerah
GoPurun Hadirkan Inovasi Biofoam dan Tawarkan Solusi Global Atasi Sampah Plastik
Bundaran Besar Palangka Raya, Simbol Kota yang Selalu Hidup
Jamaah Haji Khusus Albis Indonesia Ikuti Manasik Haji 2025 di Novotel Banjarbaru
Harga Hewan Kurban Relatif Terjangkau
Ahmad Dhani vs Pay Burman: Dua Legenda Musik Indonesia dengan Jalan yang Berbeda
Posko Haji Telkomsel di Banjarmasin
Meninggal Dunia Sebelum Sempat Wukuf di Arafah, Biaya Badal Haji Ditanggung Pemerintah

Berita Terkait

Minggu, 18 Mei 2025 - 01:38 WITA

Festival Budaya Isen Mulang 2025 Resmi Dibuka, Angkat Kearifan Lokal dan Geliat Ekonomi Daerah

Sabtu, 17 Mei 2025 - 22:25 WITA

GoPurun Hadirkan Inovasi Biofoam dan Tawarkan Solusi Global Atasi Sampah Plastik

Sabtu, 17 Mei 2025 - 22:22 WITA

Bundaran Besar Palangka Raya, Simbol Kota yang Selalu Hidup

Sabtu, 17 Mei 2025 - 14:56 WITA

Jamaah Haji Khusus Albis Indonesia Ikuti Manasik Haji 2025 di Novotel Banjarbaru

Jumat, 16 Mei 2025 - 21:35 WITA

Harga Hewan Kurban Relatif Terjangkau

Berita Terbaru

Suasana Bundaran Palangkaraya saat senja (Foto Mercy)

Artikel

Bundaran Besar Palangka Raya, Simbol Kota yang Selalu Hidup

Sabtu, 17 Mei 2025 - 22:22 WITA