BOMINDONESIA.COM, BANJARBARU – Gerakan relawan Banjarbaru Bersinergi yang dinahkodai Edy Saifuddin resmi menyatakan dukungan kepada pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banjarbaru, Hj. Erna Lisa Halaby – Wartono, Minggu (6/4/2025).
Deklarasi ini bukan sekadar seremoni politik. Edy Saifuddin, tokoh yang dikenal vokal dalam membela demokrasi Banjarbaru, kini menunjukkan sikap tegas untuk mencegah stagnasi kepemimpinan di kota ini.
“Kemarin saya membela demokrasi karena ada kekeliruan dari penyelenggara hingga terjadi PSU. Kini, posisi PSU sudah sesuai konstitusi, dan warga telah menggunakan hak pilihnya,” ujar Edy.
Menurut Edy, saat ini fokus perjuangannya adalah menjamin keberlanjutan pembangunan Banjarbaru. “Kalau kotak kosong menang atau Lisa-Wartono kalah, maka Banjarbaru akan dipimpin Penjabat (Pj) Wali Kota. Dengan kewenangan terbatas, pembangunan pasti akan mandek. Kami tak ingin itu terjadi,” tegasnya.
Edy menambahkan bahwa dukungan ini bukan hasil tekanan atau pesanan politik, melainkan kesepakatan internal tim Banjarbaru Bersinergi yang sudah terbentuk sejak Oktober 2024. “Kami tidak mendadak muncul jelang pemilu. Kami sudah lama turun langsung ke masyarakat. Ini gerakan akar rumput yang organik dan konsisten,” jelasnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa selama ini mereka tidak pernah diakomodasi dalam sistem pengawasan independen, padahal mereka aktif memantau dinamika politik dengan objektif.
Kini, langkah mendukung Paslon 01 dianggap sebagai bentuk tanggung jawab moral demi masa depan Banjarbaru. “Soal menang atau kalah, itu urusan nanti. Tapi kami akan berjuang habis-habisan. Optimisme adalah bahan bakar kami,” tegas Edy.
Terkait sosok Hj. Erna Lisa Halaby, Edy memujinya sebagai pemimpin tangguh yang sabar menghadapi tekanan, termasuk serangan personal di ruang publik.
“Bu Lisa adalah sosok yang kuat. Pemimpin sejati harus tahan dibully dan tidak mudah tersulut emosi. Beliau sudah menunjukkan itu,” ucapnya.
Ia berharap, Banjarbaru segera keluar dari kekosongan kepemimpinan dan kembali bergerak menuju pembangunan yang berkelanjutan. “Kepemimpinan butuh momentum. Jangan biarkan Banjarbaru terlalu lama tanpa arah,” pungkasnya.
Editor : Mercurius