BOMINDONESIA.COM – Tahukah kalian, Iran memiliki sistem pemerintahan unik yang menggabungkan elemen republik dan teokrasi.
Orang yang sering kita lihat, muncul dalam penyerangan Israel, berjanggut putih berpakaian jubah dan sorban ia adalah pemimpin tertinggi, pemimpin agung Iran bernama Ali Hosseini Khamenei (lahir 19 April 1939) ia seorang ulama dan politikus Iran yang telah menjabat sebagai pemimpin tertinggi kedua Iran sejak 1989.
Sementara Presiden Iran sekarang bernama Masoud Pezeshkia. Presiden Iran dipilih langsung oleh rakyat setiap empat tahun melalui pemilu. Ia bertanggung jawab atas pelaksanaan pemerintahan sehari-hari, termasuk dalam bidang ekonomi, kebijakan luar negeri, dan urusan sosial. Meski begitu, kekuasaan presiden tidak bersifat absolut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Di balik struktur pemerintahan tersebut, terdapat figur paling berpengaruh: Pemimpin Agung (Supreme Leader). Tidak dipilih secara langsung oleh rakyat, Pemimpin Agung memiliki otoritas luas atas berbagai aspek kenegaraan. Ia mengepalai angkatan bersenjata, menunjuk kepala kehakiman, dan mengawasi lembaga-lembaga strategis negara.
Lebih dari itu, Pemimpin Agung juga berperan dalam menyaring dan menyeleksi calon presiden sebelum pemilu berlangsung. Ini menunjukkan bahwa meski ada proses demokratis melalui pemilihan presiden, hasil akhirnya tetap sangat dipengaruhi oleh restu dari Pemimpin Agung. Hal ini membentuk sistem yang lebih bersifat top-down dibandingkan demokrasi liberal pada umumnya.
Kondisi ini menciptakan dinamika politik yang unik di Iran. Kepemimpinan presiden bisa berubah, tetapi garis kebijakan besar negara hampir selalu selaras dengan kehendak Pemimpin Agung. Dengan kata lain, kekuasaan tertinggi tetap berada di tangan ulama tertinggi, menjadikan sistem politik Iran sebagai contoh khas dari kombinasi antara otoritas religius dan pemerintahan negara modern.
Sumber : clevault.id