Korban Bullying pun Akhirnya Pindah Sekolah

- Redaksi

Senin, 17 Maret 2025 - 19:11 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi

Ilustrasi

BOMINDONESIA.COM, BANJARMASIN – Dugaan Kasus bullying dan penganiayaan siswa yang terjadi di SDIT Ukhuwah Banjarmasin terus bergulir. Orang tua korban pun akhirnya memilih memindahkan sekolah anaknya itu.

Reza Febriadi, menyampaikan, alasan pemindahan anaknya itu karena sang anak tidak mau masuk sekolah setelah penganiayaan yang dialami sang anak.

Sang anak mengalami trauma berat. Bahkan melihat seragam sekolahnya saja tidak mau, apalagi mau masuk sekolah. Al hasil jalan satu-satunya, anak dipindahkan ke sekolah lain agar tetap bisa belajar dan belajar beradaptasi di lingkungan yang baru.

“Kita memilih pindah, untuk kenyamanan anak kita juga, dan sembari mengobati traumanya dengan suasana sekolah baru ini,” kata Reza kepada awak media ini pada Senin (17/3/2025)

Baca Juga :  Hadir di Haul Guru Sekumpul 2025, Indosat Pastikan Pengalaman yang Mengesankan Lewat Keandalan Jaringan

Ia pun mengakui saat ini juga sudah mengantongi surat rekomendasi dan surat pindah dari SDIT Ukhuwah pada hari yang sama dengan surat tersebut diteken.

“Ini kan sebagai bagian dari administrasi untuk prosesnya anak kami pindah, sudah di tempat kita suratnya,”ucapnya sembari memperlihatkan kedua surat tersebut.

Lebih lanjut, Reza berharap ke depannya tidak ada lagi terjadi kasus serupa yang dialami oleh anaknya, menurutnya sudah semestinya dunia pendidikan terbebas dari unsur-unsur kekerasan baik verbal maupun fisik.

Baca Juga :  MABM-Perwaris Jalin Persaudaraan Indonesia-Malaysia

Menanggapi hal itu, Kepala SDIT Ukhuwah, Syaiful Rahman membenarkan jika pihak pelapor sudah memindahkan anaknya ke sekolah lain, menurutnya pihak sekolah tidak ingin ada yang keluar dari SDIT Ukhuwah.

“Secara person kita sudah saling memaafkan. Kami tidak ada keinginan anak anak pindah.Tapi mau gimana lagi karena orang tua yang menghendaki minta surat pindah, dan dikasih rekomendasi ini,” kata Syaiful.

Kasus dugaan kekerasan terhadap anak kelas 5 SD ini masih dalam proses di Polresta Banjarmasin.

Editor : Hamdani

Berita Terkait

Waspada Pencurian Meteran Ledeng, PAM Catat Sudah Ada 30 Kasus
Cetak Tenaga Konstruksi Bersertifikasi, Gatensi Kalsel Teken MoU Dengan Politeknik Kotabaru
Dilantik Jadi WR lll Uniska, DR Didi Inginkan Mahasiswa yang Produktif dan Bermanfaat
Usai Melantik, Rektor Uniska Zainul Ajak Langsung ke-Empat Wakilnya Jalankan Visi-Misi
Wali Kota Yamin Dorong Pembentukan Koperasi Merah Putih Kelurahan
Wali Kota Bangga, Ratusan Pelajar SMPIT Ukhuwah Khataman Quran
Bersama ASOBSI, Wali Kota Yamin Hidupkan Kembali Ratusan Bank Sampah Yang Mati Suri
RS Sultan Suriansyah Manfaatkan Semua Sampah Organiknya Jadi Kompos

Berita Terkait

Senin, 19 Mei 2025 - 10:25 WITA

Waspada Pencurian Meteran Ledeng, PAM Catat Sudah Ada 30 Kasus

Minggu, 18 Mei 2025 - 23:53 WITA

Cetak Tenaga Konstruksi Bersertifikasi, Gatensi Kalsel Teken MoU Dengan Politeknik Kotabaru

Sabtu, 17 Mei 2025 - 15:54 WITA

Dilantik Jadi WR lll Uniska, DR Didi Inginkan Mahasiswa yang Produktif dan Bermanfaat

Sabtu, 17 Mei 2025 - 15:03 WITA

Usai Melantik, Rektor Uniska Zainul Ajak Langsung ke-Empat Wakilnya Jalankan Visi-Misi

Jumat, 16 Mei 2025 - 14:27 WITA

Wali Kota Yamin Dorong Pembentukan Koperasi Merah Putih Kelurahan

Berita Terbaru

Banjarmasin Bungas

Waspada Pencurian Meteran Ledeng, PAM Catat Sudah Ada 30 Kasus

Senin, 19 Mei 2025 - 10:25 WITA

Ahmad Humaidi (45), seorang pendulang intan, tewas tertimbun longsor di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Minggu sore. (foto Istimewa)

Kalsel

Pendulang Intan di Cempaka Tewas Tertimbun Longsor

Minggu, 18 Mei 2025 - 22:14 WITA

Memaknai HUT ALRI, Anak Muda Bisa Terapkan Semangat ALRI dalam Kehidupan

Kalimantan Membangun

Memaknai HUT ALRI, Anak Muda Bisa Terapkan Semangat ALRI dalam Kehidupan

Minggu, 18 Mei 2025 - 19:33 WITA