BOMINDONESIA.COM, BANJARMASIN – Dugaan Kasus bullying dan penganiayaan siswa yang terjadi di SDIT Ukhuwah Banjarmasin terus bergulir. Orang tua korban pun akhirnya memilih memindahkan sekolah anaknya itu.
Reza Febriadi, menyampaikan, alasan pemindahan anaknya itu karena sang anak tidak mau masuk sekolah setelah penganiayaan yang dialami sang anak.
Sang anak mengalami trauma berat. Bahkan melihat seragam sekolahnya saja tidak mau, apalagi mau masuk sekolah. Al hasil jalan satu-satunya, anak dipindahkan ke sekolah lain agar tetap bisa belajar dan belajar beradaptasi di lingkungan yang baru.
“Kita memilih pindah, untuk kenyamanan anak kita juga, dan sembari mengobati traumanya dengan suasana sekolah baru ini,” kata Reza kepada awak media ini pada Senin (17/3/2025)
Ia pun mengakui saat ini juga sudah mengantongi surat rekomendasi dan surat pindah dari SDIT Ukhuwah pada hari yang sama dengan surat tersebut diteken.
“Ini kan sebagai bagian dari administrasi untuk prosesnya anak kami pindah, sudah di tempat kita suratnya,”ucapnya sembari memperlihatkan kedua surat tersebut.
Lebih lanjut, Reza berharap ke depannya tidak ada lagi terjadi kasus serupa yang dialami oleh anaknya, menurutnya sudah semestinya dunia pendidikan terbebas dari unsur-unsur kekerasan baik verbal maupun fisik.
Menanggapi hal itu, Kepala SDIT Ukhuwah, Syaiful Rahman membenarkan jika pihak pelapor sudah memindahkan anaknya ke sekolah lain, menurutnya pihak sekolah tidak ingin ada yang keluar dari SDIT Ukhuwah.
“Secara person kita sudah saling memaafkan. Kami tidak ada keinginan anak anak pindah.Tapi mau gimana lagi karena orang tua yang menghendaki minta surat pindah, dan dikasih rekomendasi ini,” kata Syaiful.
Kasus dugaan kekerasan terhadap anak kelas 5 SD ini masih dalam proses di Polresta Banjarmasin.
Editor : Hamdani