BOMINDONESIA.COM, Jakarta – PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), emiten tambang anggota holding BUMN MIND ID, resmi menetapkan pembagian dividen tunai senilai Rp3,6 triliun atau Rp151,77 per saham kepada para pemegang saham. Keputusan ini dihasilkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Rabu (12/6/2025), dan mencerminkan pembagian 100% dari laba bersih tahun buku 2024.
Langkah ini menjadikan ANTM sebagai salah satu perusahaan tambang nasional dengan kebijakan dividen paling agresif, menyuguhkan dividend yield sebesar 4,6%, berdasarkan harga saham intraday di Rp3.300 per saham.
Direktur Utama Antam, Nicolas D. Kanter, menyampaikan bahwa pencapaian ini merupakan hasil dari strategi perusahaan yang adaptif dan efisiensi operasional yang konsisten. “Antam berhasil menunjukkan resiliensi dan daya saing tinggi di tengah fluktuasi harga komoditas dan dinamika regulasi. Ini merupakan rekor kinerja terbaik sepanjang sejarah perusahaan,” ujar Nico dalam pernyataan resminya.
Pada tahun buku 2024, Antam mencatatkan pendapatan tertinggi sepanjang sejarah sebesar Rp69,19 triliun, naik signifikan dengan perolehan laba bersih Rp3,85 triliun, atau meningkat 25% dibandingkan laba tahun sebelumnya yang mencapai Rp3,08 triliun.
Peningkatan kinerja ini turut didukung oleh:
-
Pertumbuhan EBITDA sebesar 3% menjadi Rp6,73 triliun,
-
Kenaikan laba kotor sebesar 3% menjadi Rp6,50 triliun,
-
Lonjakan laba usaha sebesar 15% menjadi Rp3 triliun.
Dari sisi efisiensi, Antam berhasil menurunkan beban usaha sebesar 5% menjadi Rp3,50 triliun, terutama disebabkan oleh berkurangnya biaya logistik dan asuransi. Hal ini terkait optimalisasi proses perizinan yang sebelumnya menghambat penjualan komoditas seperti nikel dan bauksit.
Secara fundamental, total aset Antam tercatat naik 4% menjadi Rp44,52 triliun, sementara ekuitas perusahaan menguat menjadi Rp32,20 triliun, mencerminkan kondisi keuangan yang solid dan prospektif ke depan.
Dengan rekam jejak kinerja yang positif dan distribusi dividen maksimal, Antam memperkuat posisinya sebagai emiten unggulan di sektor pertambangan nasional sekaligus menjadi magnet bagi investor jangka panjang.
Sukmber : cnbc indonesia