BOMINDONESIA.COM, BORNEO — Suku Dayak Kalimantan mempunyai salah satu tradisi unik yaitu tradisi memanjangkan telinga. Tradisi ini biasa terjadi di kalangan generasi tua. Telinga panjang sering dikaitkan dengan status sosial masyarakat Dayak pada zaman dahulu. Memanjangkan telinga juga melambangkan kesabaran dan kecantikan seorang wanita. Semakin panjang telinga wanita Dayak maka akan semakin indah rasanya.
Suku Dayak memiliki tradisi memanjangkan daun telinganya. Caranya dengan menggunakan logam atau pemberat yang dipakai seperti anting-anting. Berdasarkan aturannya, perempuan dari Suku Dayak dapat memanjangkan telinga hingga dada.Untuk laki-laki memanjangkan telinga hingga bawah dagu. Telinga panjang sebagai simbol kecantikan di Suku Dayak dan menunjukkan status kebangsawanan dan melatih kesabaran.
Masyarakat Suku Dayak Iban diperkirakan telah mengenal tato sejak 1500 SM-500 SM. Tato ini sebagai sebuah tradisi, di mana saat perang berlangsung, tato digunakan suku Dayak Iban untuk membedakan kawan dan lawan.
Manajah Antang adalah tradisi yang dilakukan suku Dayak untuk mencari petunjuk seperti mencari keberadaan musuh yang sulit ditemukan. Petunjuk tersebut berasal dari arwah leluhur yang menggunakan media Burung Antang. Musuh yang dicari oleh Suku Dayak tersebut pasti akan ditemukan.
Editor : Mercurius