Dua Warga Muara Langon Paser Jadi Korban Penyerangan OTK, Satu Tewas!

- Jurnalis

Jumat, 15 November 2024 - 15:37 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Situasi di lokasi penyerangan terhadap warga Muara Langon. (Dok. Warga Muara Langon/Bomindonesia)

Situasi di lokasi penyerangan terhadap warga Muara Langon. (Dok. Warga Muara Langon/Bomindonesia)

Diduga Terkait Larangan Truk Hauling Melintas di Desa Itu

BOMINDONESIA.COM, PASER — Dua warga Desa Muara Langon, Kecamatan Muara Komam, Kabupaten Paser menjadi korban penyerangan orang tidak dikenal (OTK) pada Jumat dini hari (15/11/2024).

Informasi terhimpun kedua warga tersebut adalah Anson dan Rusel. Dari video yang beredar, kedua pria ini mendapatkan luka di bagian leher. Kedua korban penyerangan adalan Anson, pengulu adat Desa Muara Langon dan Rusel, tokoh warga Muara Langon. Akibat penyerangan ini, Rusel meninggal dunia, sementara Anson tengah mendapat perawatan di RS Panglima Sebaya.”Benar (ada korban jiwa). “Sementara masih proses lidik (penyelidikan, red),” kata Kepala Satuan Reskrim Polres Paser, Iptu Helmi S. Saputro, Jumat (15/11/2024) seperti dilansir IDN Times Kaltim.

Kronologis

Salah seorang saksi di sekitar tempat kejadian itu bernama Linus menjelaskan, insiden penyerangan dilakukan di posko yang didirikan warga di RT 06, Desa Muara Langon, Kecamatan Muara Komam, Kabupaten Paser. “Saya saat itu sudah di rumah, sekitar jam 3 pagi saya baru pulang dari posko,” katanya.

Tiba-tiba, sekitar pukul 05.00 WITA, Linus mendapat telepon dari warga bahwa ada penyerangan. Saya langsung bergegas ke posko, sampai di sana saya melihat Pak Anson tergeletak di teras sedangkan Pak Rusel di dalam rumah,” katanya.

Baca Juga :  Momen HKN Ke-60, Ibnu Sina Apresiasi Kinerja Nakes

Linus menjelaskan, saat kejadian, seluruh warga yang berjaga di posko tengah tertidur lelap. Tidak ada satu pun warga yang menyaksikan penyerangan ini. “Warga tidak ada yang melihat pelakunya. Mereka terbangun karena ada teriakan minta tolong dari Pak Anson,” kata Linus.

Awalnya, warga menduga luka di leher yang didapatkan dua korban ini karena penembakan. Namun setelah diamati, kemungkinan karena benda tajam. “Sekilas memang seperti luka karena benda tajam. Tapi kedua korban sudah divisum, hasilnya kami belum tahu,” kata dia.

Linus mengungkapkan bahwa insiden ini bisa jadi berhubungan dengan ketegangan yang terjadi beberapa waktu lalu. Warga Muara Langon sebelumnya telah melarang truk-truk hauling batu bara melintas di wilayah mereka sejak akhir Oktober 2024.”Setelah pelarangan itu, kami sering mendapat ancaman teror. Bahkan ada ormas yang mengancam menggelar aksi tandingan,” ujar Linus.

Sebagai langkah antisipasi, warga sepakat mendirikan posko untuk berjaga-jaga. Tak hanya warga Muara Langon, warga dari Batu Sopang, Kuaro hingga Long Ikis juga ikut berjaga. Penyerangan ini, kata Linus, kian membuat warga Muara Langon tak tenang.

Baca Juga :  Terungkap, Pria Mabuk di Banjarmasin Seruduk Tiga Mobil dan Serang Petugas Ternyata WNA Berkebangsaan Yaman

Untuk itu, dia berharap aparat bisa segera menangkap pelaku penyerangan terhadap warga.”Kami berharap segera ditangkap. Sebab warga sekarang tidak tenang setelah ada penyerangan,” kata dia.

Linus menduga, serangan terhadap warga Muara Langon ini ada kaitannya dengan pelarangan truk hauling batu bara melintas. Sebelumnya, warga Muara Langon sudah sering mengalami kecelakaan yang melibatkan truk hauling, dan kecelakaan terbaru menewaskan seorang pendeta pada 26 Oktober 2024.”Truk hauling ini sangat membahayakan keselamatan kami. “Sudah banyak korban jatuh, dan kami tidak ingin terus-menerus menjadi korban,” tegas Linus.

Konflik warga dengan perusahaan tambang ini, kata Linus juga sudah sampai ke kuping Penjabat Gubernur Kaltim, Akmal Malik. Setelah kecelakaan, perwakilan Pemprov Kaltim bahkan sudah mengunjungi Desa Muara Langon.”Kami sampaikan kepada perwakilan Pemprov Kaltim bahwa warga menolak aktivitas hauling,” jelas dia.

Sementara itu, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut. Polres Paser juga membenarkan adanya peristiwa yang menyebabkan hilangnya nyawa salah seorang warga itu.”Kalau ada titik terang, nanti kita infokan,” ujar Iptu Helmi S. Saputro.

Editor : Mercurius

Sumber Berita : IDN Times Kaltim

Berita Terkait

FKPWK Ucapkan Selamat atas Pelantikan Muhidin – Hasnur dan Harapkan Perubahan Positif di Kalsel
Mabuk dan Simpan Sajam, Residivis Pembunuhan Ditangkap di Pasar Antasari
Oknum Polisi Polres Banjar Diadili atas Kasus KDRT dan Perselingkuhan
Bukan Trader Batu Bara! Perusahaannya hanya Jual LPG, Ahmad Firdaus Terjerat Kasus Penipuan Rp1,4 M
Wenas Fero Patrice Dirga Gugat Status Tersangka TPPU, “Tantang” Polda Kalsel di Praperadilan
Korban Penyerangan di Sei Bilu Kecewa, Ketua FKPWK Minta Polisi Profesional dan Berikan Pelayanan Prima
Bantah tak Tanggapi Laporan, Polsek Bantim Sudah Lakukan Ini
Korban Penyerangan di Sei Bilu Kecewa Laporan tak Ditanggapi Polisi

Berita Terkait

Rabu, 19 Februari 2025 - 15:53 WITA

FKPWK Ucapkan Selamat atas Pelantikan Muhidin – Hasnur dan Harapkan Perubahan Positif di Kalsel

Selasa, 18 Februari 2025 - 23:50 WITA

Mabuk dan Simpan Sajam, Residivis Pembunuhan Ditangkap di Pasar Antasari

Selasa, 18 Februari 2025 - 20:46 WITA

Oknum Polisi Polres Banjar Diadili atas Kasus KDRT dan Perselingkuhan

Selasa, 18 Februari 2025 - 00:17 WITA

Bukan Trader Batu Bara! Perusahaannya hanya Jual LPG, Ahmad Firdaus Terjerat Kasus Penipuan Rp1,4 M

Senin, 17 Februari 2025 - 22:32 WITA

Wenas Fero Patrice Dirga Gugat Status Tersangka TPPU, “Tantang” Polda Kalsel di Praperadilan

Berita Terbaru

Banjarmasin Bungas

Setelah Dilantik, Wali Kota Yamin Masuk Akademi Militer

Rabu, 19 Feb 2025 - 15:23 WITA

Pengamat Dr Didi Susanto (foto:bomindonesia)

Kalimantan Membangun

Dr Didi Susanto: Makan Bergizi Gratis Kebijakan Bagus

Rabu, 19 Feb 2025 - 14:17 WITA