bomindonesia.com
Beranda Halo Indonesia Dari Panggung Nasional ke Ruang Kelas: Yudi Profesor, Eks Personel Matta Band yang Kini Jadi Dosen di Banjarmasin

Dari Panggung Nasional ke Ruang Kelas: Yudi Profesor, Eks Personel Matta Band yang Kini Jadi Dosen di Banjarmasin

Yudi Permana alias Yudi Profesor (paling kanan) saat bersama band Matta (Foto Dok Pribadi,)

BOMINDONESIA.COM, BANJARMASIN“Saat ku melihatmu kau sedang bermesraan dengan seorang yang kukenal…

Masih ingat dengan penggalan lirik lagu Ketahuan, hits fenomenal dari Matta Band yang merajai tangga lagu Indonesia pada 2007?

Grup musik asal Bandung yang terbentuk pada 2006 itu digawangi oleh Sunu Harmain (vokal), Yadi Bachman alias Wok (drum), Yogi Wargana alias Igoy (gitar), Dicky Yudha Handika (gitar), Setia Permana alias Stey (bass), dan Yudi Permana (keyboard).

Ternyata, Yudi Permana atau yang akrab disapa Yudi Profesor, adalah seorang urang Banua asli Kalimantan Selatan.

Sabtu malam (19/4/2025), pria yang dahulu sering tampil di berbagai festival rock di Banjarmasin ini terlihat kembali di panggung, memainkan tuts keyboard-nya dalam acara Silaturrahmi Musisi Banua di Taher Square, Jalan Veteran Banjarmasin.

Tak Lagi di Matta Band

Apakah Yudi masih tergabung dalam Matta Band? Usai tampil bersama band lokalnya malam itu, Yudi mengungkapkan bahwa ia memang sudah tidak aktif lagi di band yang pernah membesarkannya.

“Ada peluang mengajar di Banjarmasin, jadi saya memilih pulang kampung dan otomatis mundur dari Matta Band,” ujarnya.

Anak sulung dari empat bersaudara ini menjelaskan bahwa Matta Band memang sudah tidak aktif sejak belasan tahun terakhir.

Seperti diketahui, Sunu, sang mantan vokalis, kini fokus mendalami agama dan aktif berdakwah meski tetap bermusik.

Yudi pun memilih jalur karier yang berbeda.

Saat ini, ia menjadi dosen di Universitas Islam Kalimantan (Uniska), mengajar di Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen. “Kalau saya masih di Bandung, mungkin saya masih main band atau tetap di Matta. Tapi tujuan hidup saya sekarang adalah berbagi ilmu dengan mahasiswa,” ucapnya mantap.

Yudi Permana alias Yudi Profesor (Foto Doc Pribadi)

Tolak Tawaran Artis & Band Lain

Pada 2020, sebelum memutuskan menetap di Banjarmasin, Yudi sempat mendapat tawaran menjadi pengiring penyanyi nasional. Namun ia memilih menolak.

“Ada tawaran dari teman jadi pengiring artis. Tapi saya ragu, harus pikirkan matang-matang langkahnya. Enggak usah disebut lah ya siapa artisnya,” katanya sambil tersenyum.

Ia juga sempat mendapat tawaran dari band lain, tapi tetap memutuskan jadi dosen.

Perjalanan Masuk Matta Band

Lalu, bagaimana Yudi bisa masuk ke Matta Band?

Pria 42 tahun ini menceritakan bahwa ketika menempuh pendidikan di Bandung, ia sering tampil reguler di kafe.”Kebetulan kos saya berseberangan dengan Sunu, vokalis Matta. Kami juga sering nongkrong di studio musik yang sama,” kenangnya.

Dari pertemanan itulah, Yudi akhirnya bergabung menjadi personel Matta Band.

Meski kini lebih dikenal sebagai akademisi, Yudi tak meninggalkan dunia musik. Ia tetap tampil reguler bersama band-nya di kafe Booze, Jalan Veteran Banjarmasin, memainkan lagu-lagu Top 40.

Tetap Rendah Hati dan Dekat dengan Musisi Lokal

Meskipun pernah menjadi bagian dari band besar, Yudi tetap membumi. Ia masih aktif tampil di berbagai panggung lokal, seperti dalam Silaturrahmi Musisi Banua.”Ulun memang bekekawanan wan sesama musisi Kalsel. Lawas jua sudah patuh. Musik itu cinta juga kan,” tuturnya dalam bahasa Banjar.

Baca Juga :  Serahkan Zakat ke NU Care-LAZISNU Rp1,6 Miliar

Ia berharap ada ruang berkumpul dan berdiskusi untuk para musisi lokal agar bisa mendorong kemajuan musik di Banjarmasin.”Apalagi kalau minatnya sama, misalnya sesama rocker,” tambahnya.

Menilai Musik Banua dan Kenangan Festival Rock

Menurutnya, perkembangan musik di Banjarmasin cukup pesat, apalagi banyak kafe, event, resto, food court, hingga pernikahan yang membuka peluang kerja bagi para musisi. Namun, ia menyayangkan minimnya ajang festival musik seperti era 90-an hingga awal 2000-an.

“Kalau soal skill, dulu lebih terasah karena sering ada festival. Sekarang musisi lebih fokus menguasai lagu-lagu viral, mungkin karena zaman sudah berubah,” ujarnya tersenyum.

Legenda Panggung Rock Kalsel

Yudi Profesor bukan satu-satunya talenta Banua yang menembus pentas nasional. Musisi Banjarmasin lainnya seperti Mouldy (Radja), Gusti Hendy (GIGI), Arul Efansyah (X Real), almarhum Iwan Stunz, dan Oong Armadie (keponakan Eet Sjahranie), juga besar lewat festival musik rock.

Pada masa keemasan festival rock di Kalsel, Yudi Profesor sering meraih gelar the best keyboardist. Pengalaman itulah yang membawanya dari panggung-panggung lokal ke kafe di Bandung hingga akhirnya membentuk Matta Band.

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:
   

Iklan