BOMINDONESIA.COM, JAKARTA – PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (Indocement) berhasil mengukuhkan posisinya sebagai salah satu pemimpin pasar semen di Indonesia. Hingga September 2024, Indocement mencatatkan pangsa pasar sebesar 29,7% dalam pasar semen domestik, sementara di Pulau Jawa mencapai 37,8% dan 21,1% di luar Pulau Jawa.
Meskipun industri semen domestik mengalami pertumbuhan terbatas sebesar 1,6%, Indocement berhasil mencatat volume penjualan domestik yang mencapai 14,55 juta ton, meningkat 9,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan ini didukung oleh penjualan semen curah, yang naik seiring kebutuhan pembangunan ibu kota negara baru dan proyek infrastruktur lainnya. Secara keseluruhan, volume penjualan perusahaan naik 7,3% menjadi 14,738 juta ton.
Dari sisi keuangan, pendapatan bersih Indocement tercatat sebesar Rp13,32 triliun, naik 3% dari periode yang sama tahun lalu. Margin EBITDA berada pada 19% dengan laba bersih mencapai Rp1,06 triliun. Meski menghadapi kenaikan beban pokok penjualan sebesar 4,5% akibat biaya produksi dan overhead tambahan di pabrik-pabrik baru seperti di Maros dan Grobogan, Indocement tetap optimis terhadap prospek pertumbuhan ke depan.
Dalam rangka mendukung stabilitas nilai saham, program pembelian kembali saham terus dilakukan dengan anggaran hingga Rp895 miliar dan saat ini telah mencapai sekitar 50% dari target.
Melihat tantangan ekonomi ke depan, Indocement tetap optimis. Dukungan pemerintah melalui diskon PPN 100% untuk pembelian rumah dan kebijakan lainnya diperkirakan akan mendorong peningkatan permintaan semen. Dukungan ini menjadi pendorong tambahan untuk menjaga momentum pertumbuhan, khususnya di sektor properti.
Sebagai salah satu produsen semen terbesar di Indonesia dengan produk unggulan seperti Semen Tiga Roda dan Semen Grobogan, Indocement terus berkomitmen memperkuat posisinya di pasar dan berkontribusi pada pembangunan nasional.