Kemajuan Industri Pariwisata Indonesia Masih Kalah

- Jurnalis

Kamis, 5 September 2024 - 12:44 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Patung Bekantan Raksasa di Kota Banjarmasin, Membuat Daya Tarik Wisatawan (foto:istimewa)

Patung Bekantan Raksasa di Kota Banjarmasin, Membuat Daya Tarik Wisatawan (foto:istimewa)

BOMINDONESIA.COM, JAKARTA – Kekayaan Indonesia banyak menyimpan potensi wisata yang luar biasa besarnya, baik berbais alam maupun budaya. Hanya saja, kemajuan industri pariwisata Indonesia masih kalah dari negara-negara lain yang tidak sebesar atau seluas Indonesia.

Bicara kekayaan dan keindahan laut saja, Indonesia memiliki keindahan terumbu karang paling luas se-dunia. Dari jumlah suku, Indonesia hanya kalah dari China dan India dengan keberagaman masyarakat adat atau suku pribumi.

Indonesia meraih posisi ketiga dengan jumlah orang asli sekitar 60 juta orang per 2022. Dikutip dari situs web Kemdikbud RI, Indonesia memiliki banyak sekali suku. Ada 300 kelompok suku, lebih tepatnya 1.340 suku bangsa di Indonesia.

Baca Juga :  5,8 Juta Penumpang Terlayani melalui Kereta Cepat Whoosh

Meski demikian, Indonesia kudu terus mengembangkan potensi tersebut, agar pariwisata kita menjadi daya tarik untuk dunia. Indonesia bisa belajar dari negara lain yang unggul industri wisatanya.

Ketua Umum Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Hariyadi Sukamdani membandingkan, industri pariwisata Indonesia dengan negara lain. Menurut Hariyadi, pariwisata Indonesia masih kalah jauh dengan negara-negara yang selevel di Asia Tenggara.

Menurutnya, kondisi ini disebabkan oleh pihak terkait yang kurang memberikan dukungan. Banyak yang menganggap sektor tersebut kurang penting, padahal industri pariwisata bisa membuka banyak lapangan kerja.

Baca Juga :  DLH dan Mapala Uniska Angkut Puluhan Ton Sampah Haulan Guru Sekumpul

“Kenapa kita itu kalah sama negara-negara tier kita, ASEAN dan sebagainya? Jawabannya sih simple sebenarnya, karena memang elite politik kita baik DPR maupun yang mendapatkan jabatan di pemerintahan secara politik tidak memberikan perhatian ke pariwisata. Poinnya gitu. Jadi dianggapnya pariwisata itu aksesoris aja, enggak penting,” katanya dalam konferensi pers di Yayasan Sahid Jaya, Jakarta Pusat.

Hariyadi mencontohkan kunjungan wisatawan ke Thailand yang pernah menyentuh 40 juta orang, padahal penduduknya hanya 68-72 orang. Sementara Indonesia dengan penduduk 275 juta jiwa hanya menerima kunjungan wisatawan mancanegara 11,6 juta orang tahun. (*)

Berita Terkait

Keanu Reeves, Ketulusan dan Kerendahan Hati di Balik Gemerlap Hollywood
Gubernur Kalsel Haji Muhidin Dukung Angie Carvalho Kontestan Banjarmasin
Thailand Resmi Akui Pernikahan Sejenis, Ratusan Pasangan Menikah
Perempuan Dominasi Pinjaman Online
Mari Konsumsi Buah dan Sayur, Ini Manfaatnya
Lebih 150 Judul Film Bakal Tayang di Bioskop 2025
Terapkan Pola Hidup Sehat
Buah Salak Mampu Tingkatkan Imunitas Tubuh

Berita Terkait

Minggu, 2 Februari 2025 - 23:52 WITA

Keanu Reeves, Ketulusan dan Kerendahan Hati di Balik Gemerlap Hollywood

Minggu, 2 Februari 2025 - 21:45 WITA

Gubernur Kalsel Haji Muhidin Dukung Angie Carvalho Kontestan Banjarmasin

Sabtu, 25 Januari 2025 - 15:00 WITA

Thailand Resmi Akui Pernikahan Sejenis, Ratusan Pasangan Menikah

Jumat, 24 Januari 2025 - 11:48 WITA

Perempuan Dominasi Pinjaman Online

Minggu, 19 Januari 2025 - 11:59 WITA

Mari Konsumsi Buah dan Sayur, Ini Manfaatnya

Berita Terbaru

Aksi Heroik Warga Donggala Tangkap Buaya Berukuran Jumbo (Foto Istimewa/ @informania/Bomindonesia)

Halo Indonesia

Aksi Heroik Warga Donggala Tangkap Buaya Berukuran Jumbo

Sabtu, 8 Feb 2025 - 23:32 WITA

Bendera Palestina dan Israel Berkibar (foto:istimewa/bomindonesia)

Halo Internasional

Israel Bebaskan 183 Tahanan Palestina

Sabtu, 8 Feb 2025 - 21:29 WITA