Cadangan Beras Alami Penurunan Mutu

BOMINDONESIA.COM, JAKARTA – Stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang tersimpan di gudang Bulog mencapai 4.001.059 ton.
Berdasarkan laporan real-time per pukul 21.41 WIB, serapan setara beras oleh Bulog telah mencapai 2.407.257 ton, dan total stok beras nasional resmi tercatat sebesar 4.001.059 ton dari sebelumnya 3.964.000 ton.
Pengamat Pertanian dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI), Khudori menilai banyaknya stok CBP di gudang Bulog juga menyisakan sejumlah pekerjaan rumah (PR) utamanya resiko turun mutu jika disimpan terlalu lama.
“Sebaik apapun perawatan dilakukan, risiko turun mutu tidak dapat dihilangkan sama sekali karena yang disimpan barang mudah rusak,” kata Khudori dalam keterangan resminya, Minggu (1/6/2026).
Khudori bilang idealnya beras hanya disimpan 4 bulan. Lebih dari itu beras harus dikeluarkan dari gudang untuk disalurkan agar beras tidak berpotensi turun mutu, bahkan rusak.
Dirinya mengingatkan beras yang disimpan di gudang sebagai stok mati memerlukan perawatan yang lebih dan memerlukan biaya yang mahal.
“Kian lama penyimpanan kian besar biaya perawatan. Ini akan membebani Bulog sebagai korporasi. Selain itu, terbuka risiko penyusutan volume dan turun mutu,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menilai tingginya pasokan beras yang mencapai 4 juta ton ini tak luput dari upaya Bulog untuk menyerap gabah dan beras produksi petani.
Namun di sisi lain, upaya penyaluran beras CBP saat ini tengah disetop. Sejak awal 2025 hingga kini penyaluran untuk operasi pasar Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) hanya 181.173 ton. Sementara, outlet bantuan pangan beras yang sudah diputuskan akan disalurkan Januari-Februari 2025 pun distop.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now