BOMINDONESIA.COM – Sir Winston Leonard Spencer Churchill (1874–1965) adalah salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah Inggris serta dunia. Dikenal terutama sebagai Perdana Menteri Inggris selama Perang Dunia II, Churchill memainkan peran penting dalam menyatukan rakyat Inggris melawan ancaman Nazi Jerman. kontribusi Churchill tidak hanya terbatas pada masa perang ia juga seorang politisi, penulis, orator ulung, serta tokoh yang sangat penting dalam sejarah dunia
Churchill lahir pada 30 November 1874 di Blenheim Palace, Oxfordshire, dalam keluarga aristokrat terkemuka Inggris. Ayahnya, Lord Randolph Churchill, adalah seorang politisi Partai Konservatif, sementara ibunya, Jennie Jerome, berasal dari keluarga kaya Amerika. Meskipun berasal dari kalangan atas, masa kecil Churchill tidaklah mudah; ia mengalami hubungan yang sulit dengan ayahnya yang sangat menuntut dan kritis terhadap dirinya.
Peran Churchill yang paling dikenal adalah sebagai Perdana Menteri Inggris selama Perang Dunia II. Setelah Neville Chamberlain mengundurkan diri pada 1940, Churchill diangkat menjadi perdana menteri. Pada masa ini, Inggris berada di tengah krisis, dengan kekuatan Nazi Jerman yang mendominasi Eropa dan ancaman invasi Jerman ke Inggris yang tampak semakin dekat.
Salah satu kualitas paling menonjol dari Churchill adalah retorika inspiratifnya. Ia dikenal karena pidato-pidatonya yang membangkitkan semangat rakyat Inggris selama masa-masa tergelap perang, termasuk pidatonya yang terkenal pada Juni 1940 setelah kekalahan di Dunkirk:“We shall fight on the beaches, we shall fight on the landing grounds, we shall fight in the fields and in the streets, we shall fight in the hills,we shall never surrender.”
Pidato-pidato seperti ini tidak hanya memberi semangat kepada pasukan militer Inggris, tetapi juga kepada rakyat yang hidup dalam ketakutan akan serangan udara dari Nazi. Churchill menolak berdamai dengan Hitler dan memimpin Inggris dalam menghadapi Blitz, serangan udara besar-besaran Jerman terhadap London dan kota-kota lainnya
Editor : Mercurius