Kejamnya Teror Geng Narkoba di Meksiko Barat Laut Tewaskan 192 Orang

- Jurnalis

Sabtu, 12 Oktober 2024 - 00:41 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kepolisian Negara Bagian bersatu dalam upaya meredakan kekerasan (Foto : Istimewa)

Kepolisian Negara Bagian bersatu dalam upaya meredakan kekerasan (Foto : Istimewa)

BOMINDONESIA.COM, MEKSIKO – Ditengah langit Sinaloa yang gelap, suara tembakan menggema, menandai gemuruhnya gelombang kekerasan yang mengerikan. Dalam sebulan terakhir, setidaknya 192 nyawa melayang akibat konflik antara geng narkoba di Meksiko Barat Laut yang saling berperang.

Dewan Keamanan Publik Negara Bagian, yang terdiri dari akademisi dan tokoh masyarakat, melaporkan bahwa sejak 9 September, hampir 200 pembunuhan dan 226 orang hilang telah dilaporkan.

Kota yang dulunya hidup kini menjadi bayang-bayang ketakutan. Sekitar 200 keluarga terpaksa melarikan diri dari rumah mereka, meninggalkan segala yang mereka kenal. 180 bisnis terpaksa tutup, dan lebih dari 2.000 pekerjaan menghilang, semua akibat kekacauan yang ditimbulkan oleh pertempuran antara faksi-faksi dalam Kartel Sinaloa.

Baca Juga :  Kisah Dukun AS yang Membantai 42 Perempuan Demi Mendapatkan Kesaktian

Perubahan dramatis terjadi ketika Ismael “El Mayo” Zambada, gembong narkoba yang menjadi salah satu pendiri kartel, ditangkap pada 35 Juli di El Paso, Texas.

Penangkapannya mengguncang dunia bawah tanah, memicu perebutan kekuasaan yang mematikan antara putranya, yang dikenal sebagai The Chapitos, dan para loyalis Zambada. Ketegangan memuncak menjadi perang yang brutal di tanah kelahiran mereka, Sinaloa.

Menyaksikan kekacauan yang terus meluas, Gubernur Ruben Rocha Moya mengambil langkah berani. Ia mengumumkan pengiriman 590 pasukan Garda Nasional untuk menjaga keamanan di wilayah tersebut.”Kami berharap mereka akan membantu kami,” ujarnya penuh harap. “Garda Nasional, Angkatan Udara, Angkatan Laut, dan Kepolisian Negara Bagian bersatu dalam upaya ini, berjuang untuk meredakan kekerasan. Namun, sayangnya, kami belum bisa mengatakan bahwa semua ini telah sepenuhnya teratasi.”

Baca Juga :  Kisah Aiptu Ronny Setiadi Raih Penghargaan Hoegeng Corner 2024, Jual Tanah untuk Beli Ambulan Gratis bagi Warga Pesisir

Di tengah deru mesin perang dan kepanikan yang melanda, harapan akan kedamaian tampak semakin redup. Sinaloa, yang dulunya dikenal dengan keindahan alam dan budayanya, kini terperangkap dalam cengkeraman kekerasan yang tak kunjung surut.

Editor : Mercurius

Berita Terkait

Kasus Menghilangnya Michael Rockefeller dalam Ekspedisi ke Papua
Ternyata! Belanda Belajar Membuat Kanal Kepada Orang Banjar
The Sin Nio, Pejuang Perempuan Indonesia yang Hidup Sulit hingga Akhir Hayat
Sejarah Dinas Kebersihan Era Belanda (1919) Mengatur Ketat Persampahan
Perjalanan ‘Nekat’ demi Konser Yngwie Malmsteen yang Tak Terlupakan
Sejarah Imlek dan Makna Dibalik Perayaannya
Ketegangan di Mekkah: Pasukan Islam di Ambang Kemenangan Tanpa Tanding
Kisah Henry Tandey: Kala Satu Kebaikan Pada Akhirnya Mengakibatkan Kematian 80 Juta Orang

Berita Terkait

Selasa, 11 Februari 2025 - 00:47 WITA

Kasus Menghilangnya Michael Rockefeller dalam Ekspedisi ke Papua

Senin, 10 Februari 2025 - 23:54 WITA

Ternyata! Belanda Belajar Membuat Kanal Kepada Orang Banjar

Kamis, 6 Februari 2025 - 11:45 WITA

The Sin Nio, Pejuang Perempuan Indonesia yang Hidup Sulit hingga Akhir Hayat

Selasa, 4 Februari 2025 - 21:31 WITA

Sejarah Dinas Kebersihan Era Belanda (1919) Mengatur Ketat Persampahan

Sabtu, 1 Februari 2025 - 22:13 WITA

Perjalanan ‘Nekat’ demi Konser Yngwie Malmsteen yang Tak Terlupakan

Berita Terbaru