Mengenal Kerajaan – Kerajaan di Indonesia

- Redaksi

Rabu, 13 November 2024 - 23:50 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kedaton Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (Foto:Bomindonesia)

Kedaton Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (Foto:Bomindonesia)

BOMINDONESIA.COM, SAMARINDA

1.KERAJAAN KUTAI

Kerajaan Kutai Martadipura, yang pertama kali muncul, didirikan oleh Maharaja Kudungga dengan gelar anumerta Dewawarman. Nama Maharaja Kundungga mencerminkan keaslian budaya Indonesia tanpa pengaruh budaya lain pada saat itu.

Keberadaan Kerajaan Kutai tercatat dalam prasasti Yupa berbentuk tiang batu sebanyak 7 buah, bertarikh tahun 475 M (abad ke-5). Prasasti ini diakui sebagai prasasti tertua di Indonesia dan menjadi acuan awal perjalanan bangsa Indonesia dalam sejarah. Menggunakan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta, prasasti ini menjadi saksi bisu perjalanan Kutai pada zamannya.

2. KERAJAAN TARUMANEGARA

Kerajaan Tarumanegara berpusat di tepi sungai Citarum, Jawa Barat. Kerajaan ini didirikan bukan oleh orang lokal, namun oleh seorang bangsawan asal Salankayana, India yang bernama Maharesi Jayasingawarman. Akibat kekacauan dan penjajahan yang dilakukan oleh Maharaja Samudragupta dari Kerajaan Magada, Jayasingawarman melarikan diri dan mendirikan kerajaan baru di Nusantara. Berdasarkan Prasasti Kebon Kopi dan Prasasti Ciaruteun, Kerajaan Tarumanegara berdiri sekitar abad ke-4 atau ke-5 M.

Jayasingawarman adalah pendiri Kerajaan Tarumanegara pada periode 358 – 382 M. Ia merupakan seorang maharesi berkebangsaan India dari Dinasti Salankayana yang terletak di India. Ia kemudian memutuskan ke Nusantara karena daerah kekuasaannya diserang dan ditaklukkan oleh Maharaja Samudragupta dari Kemaharajaan Gupta. Jayasingawarman kemudian menikah dengan putri Raja Dewawarman VIII, Raja Salakanagara, yang ketika itu berkuasa di sebagian wilayah Jawa Barat.

3. KERAJAAN SAMUDERA PASAI

Kerajaan Samudera Pasai terletak di Aceh, dan merupakan kerajaan Islam pertama di Indonesia. Kerajaan ini didirikan oleh Meurah Silu pada tahun 1267 M. Bukti-bukti arkeologis keberadaan kerajaan ini adalah ditemukannya makam raja-raja Pasai di kampung Geudong, Aceh Utara. Makam ini terletak di dekat reruntuhan bangunan pusat kerajaan Samudera di desa Beuringin, kecamatan Samudera, sekitar 17 km sebelah timur Lhokseumawe. Di antara makam raja-raja tersebut, terdapat nama Sultan Malik al-Saleh, Raja Pasai pertama. Malik al-Saleh adalah nama baru Meurah Silu setelah ia masuk Islam, dan merupakan sultan Islam pertama di Indonesia. Berkuasa lebih kurang 29 tahun (1297-1326 M). Kerajaan Samudera Pasai merupakan gabungan dari Kerajaan Pase dan Peurlak, dengan raja pertama Malik al-Saleh.

Baca Juga :  In Memoriam Abi Kusno, Jurnalis Investigasi asal Kalteng yang Pernah Diserang Oknum tak Dikenal hingga Luka 17 Tusukan dan Empat Jari Putus

Seorang pengembara Muslim dari Maghribi, Ibnu Bathutah sempat mengunjungi Pasai tahun 1346 M. ia juga menceritakan bahwa, ketika ia di Cina, ia melihat adanya kapal Sultan Pasai di negeri Cina. Memang, sumber-sumber Cina ada menyebutkan bahwa utusan Pasai secara rutin datang ke Cina untuk menyerahkan upeti. Informasi lain juga menyebutkan bahwa, Sultan Pasai mengirimkan utusan ke Quilon, India Barat pada tahun 1282 M. Ini membuktikan bahwa Pasai memiliki relasi yang cukup luas dengan kerajaan luar.

4.KERAJAAN MAJAPAHIT 

Kerajaan Majapahit berawal dari runtuhnya Kerajaan Singasari akibat pemberontakan Jayakatwang, Adipati Kediri. Raden Wijaya, menantu Raja Kertanegara dari Singasari, berhasil melarikan diri dari serangan Jayakatwang dan membangun kekuatannya di Madura dengan bantuan Arya Wiraraja, Adipati Madura.

Setelah berhasil mengalahkan Jayakatwang, Raden Wijaya mendirikan Kerajaan Majapahit di Trowulan, Jawa Timur pada tahun 1293.

Nama “Majapahit” berasal dari dua kata, yaitu “Maja” yang berarti “buah maja” dan “pahit”. Konon, Raden Wijaya menamai kerajaannya dengan nama ini karena merasakan pahitnya pengkhianatan yang dialaminya di masa lalu.

Baca Juga :  Keistimewaan Shalat di Masjid Al-Aqsa Palestina

Masa kejayaan Kerajaan Majapahit terjadi pada masa pemerintahan Hayam Wuruk (1350-1389) dengan Gajah Mada sebagai Mahapatihnya. Pada masa ini, Majapahit berhasil menguasai wilayah yang sangat luas, bahkan hingga ke Sumatra, Kalimantan, dan Nusa Tenggara.

Gajah Mada, dengan Sumpah Palapa-nya, bertekad untuk mempersatukan seluruh nusantara di bawah panji Majapahit. Berkat kepemimpinannya yang cakap dan strategi yang matang, Gajah Mada berhasil memperluas wilayah Majapahit secara signifikan.

5. KERAJAAN MEDANG

Sejarah kerajaan Medang Kamulan dimulai dari runtuhnya Kerajaan Mataram Kuno akibat serangan Sriwijaya pada tahun 928 M. Raja terakhir Mataram Kuno, Dyah Wawa, tewas dalam pertempuran melawan Sriwijaya. Mpu Sindok, yang merupakan menantu Dyah Wawa dan juga pejabat istana yang berpengaruh, berhasil menyelamatkan diri dan membawa sebagian rakyat Mataram ke Jawa Timur. Di sana, ia mendirikan kerajaan baru dengan nama Medang Kamulan, yang berarti “tempat asal” atau “tempat mulia”. Mpu Sindok memilih daerah Jombang sebagai pusat kerajaannya, karena di sana terdapat sungai Brantas yang subur dan strategis.

Mpu Sindok memerintah dari tahun 929 hingga 947 M. Ia berhasil mempertahankan kerajaannya dari ancaman Sriwijaya dan juga menjalin hubungan baik dengan kerajaan-kerajaan lain di Nusantara. Ia juga mengembangkan agama Buddha dan Hindu di wilayahnya, serta membangun beberapa candi sebagai tempat ibadah dan pemujaan. Salah satu candi yang dibangun oleh Mpu Sindok adalah Candi Kalasan, yang didedikasikan untuk Dewi Tara, seorang dewi Buddha.

Berita Terkait

O.M. Pancaran Muda dan Wiwiek Abidin Menghibur Masyarakat Banjarmasin
Ki Hajar Dewantara hanya Lulusan Setara SD, Tapi Gagasannya Mencerahkan Bangsa
Garda Swiss: Tentara Terkecil di Dunia yang Setia Menjaga Paus dan Kota Vatikan
KONKLAF: Rahasia di Balik Pintu Tertutup Vatikan
Jejak Peci Hitam di Tanah Samarkand: Soekarno dan Ziarah Spiritual ke Makam Imam Bukhari
Cinta, Seks, dan Neraka: Kengerian di Balik Senyuman Children of God”
Mengapa Lagu “Selamat Hari Lebaran” Jarang Diputar Utuh? Ternyata Liriknya Kritik Pemerintah
Oei Hui-lan, Putri Raja Gula Semarang yang Jadi Ibu Negara China

Berita Terkait

Kamis, 15 Mei 2025 - 23:37 WITA

O.M. Pancaran Muda dan Wiwiek Abidin Menghibur Masyarakat Banjarmasin

Jumat, 2 Mei 2025 - 22:53 WITA

Ki Hajar Dewantara hanya Lulusan Setara SD, Tapi Gagasannya Mencerahkan Bangsa

Kamis, 1 Mei 2025 - 00:01 WITA

Garda Swiss: Tentara Terkecil di Dunia yang Setia Menjaga Paus dan Kota Vatikan

Rabu, 30 April 2025 - 22:39 WITA

KONKLAF: Rahasia di Balik Pintu Tertutup Vatikan

Jumat, 25 April 2025 - 23:21 WITA

Jejak Peci Hitam di Tanah Samarkand: Soekarno dan Ziarah Spiritual ke Makam Imam Bukhari

Berita Terbaru

Banjarmasin Bungas

Momentum Ulang Tahun, Wali Kota Yamin Kukuhkan Pengurus Dekranasda Banjarmasin

Senin, 19 Mei 2025 - 18:15 WITA

Persiapan Operasional di Mina Haji 2025

Halo Internasional

Persiapkan Operasional Sambut Puncak Haji 2025 di Arafah dan Mina

Senin, 19 Mei 2025 - 13:38 WITA

Banjarmasin Bungas

Waspada Pencurian Meteran Ledeng, PAM Catat Sudah Ada 30 Kasus

Senin, 19 Mei 2025 - 10:25 WITA