BOMINDONESIA.COM, WASHINGTON – Benua Amerika sebenarnya sudah dihuni oleh suku-suku asli, seperti suku-suku Indian dan Inuit, ribuan tahun sebelum orang Eropa menemukannya. Namun, dalam konteks sejarah , “penemuan” Amerika sering dikaitkan dengan kedatangan penjelajah Eropa.
Pada tahun 1492, Christopher Columbus, seorang penjelajah asal Genoa yang didanai oleh Spanyol, tiba di Karibia. Meskipun Columbus tidak pernah mencapai daratan Amerika Serikat, ekspedisinya membuka jalan bagi gelombang eksplorasi dan kolonisasi Eropa di Benua Amerika
Sebelumnya, bangsa Viking, di bawah pimpinan Leif Erikson, dikabarkan juga pernah mencapai bagian utara benua amerika, sekitar wilayah Newfoundland, Kanada, pada abad ke-11. Namun, pengaruh mereka tidak bertahan lama dan tidak berdampak besar dalam sejarah Eropa maupun Amerika
Kolonisasi Awal
Setelah ekspedisi Columbus, berbagai negara Eropa seperti Spanyol, Inggris, Prancis, dan Belanda mulai membangun koloni di wilayah Amerika Utara. Spanyol mendirikan koloni di Amerika Selatan dan Amerika Tengah, termasuk wilayah yang kini menjadi bagian dari Amerika Serikat seperti Florida dan California.
Namun, Inggris menjadi pemain kunci dalam kolonisasi di sepanjang pantai timur Amerika Utara. Pada tahun 1607, Inggris mendirikan koloni permanen pertama di Jamestown, Virginia. Koloni ini menjadi titik awal dari terbentuknya 13 koloni Inggris yang akhirnya membentuk Amerika Serikat.
Perang Revolusi Amerika
Puncak ketegangan antara Inggris dan koloni-koloninya datang pada pertengahan abad ke-18. Koloni-koloni mulai mengorganisir perlawanan, yang dimulai dengan insiden terkenal seperti Boston Tea Party pada tahun 1773, di mana para kolonis membuang muatan teh Inggris ke pelabuhan sebagai protes terhadap pajak teh yang memberatkan.
Perang Revolusi Amerika dimulai pada tahun 1775 setelah bentrokan bersenjata di Lexington dan Concord, Massachusetts. Para kolonis, yang menyebut diri mereka Patriot, memutuskan untuk melawan kekuatan besar Inggris demi mendapatkan kemerdekaan. Pada 4 Juli 1776, Kongres Kontinental yang mewakili koloni-koloni menyatakan kemerdekaannya melalui Declaration of Independence (Deklarasi Kemerdekaan) yang ditulis oleh Thomas Jefferson
Terbentuknya Amerika Serikat
Setelah bertahun-tahun berperang, dengan bantuan Prancis, koloni-koloni berhasil mengalahkan Inggris dalam Perang Revolusi Amerika. Kemenangan besar mereka datang pada tahun 1781, ketika pasukan Amerika di bawah pimpinan Jenderal George Washington berhasil mengalahkan pasukan Inggris di Pertempuran Yorktown.
Pada tahun 1783, Perjanjian Paris secara resmi mengakui kemerdekaan Amerika Serikat. Amerika yang baru terbentuk ini adalah kumpulan dari 13 negara bagian yang otonom, tetapi setelah itu menghadapi tantangan besar dalam upaya membentuk pemerintahan pusat yang kuat.
Editor : Mercurius