BOMINDONESIA.COM, JAKARTA – Tubuhnya tak besar, wajahnya murah senyum dan ramah.
Tapi keberaniannya tak diragukan. Dialah Muhammad Yusuf Muhi alias Bang Ucu Kambing, Panglima Perang Betawi yang legendaris.
Sosok yang pernah mengusir Hercules dari jantung perdagangan Tanah Abang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Nama Hercules—Rosario de Marshall—baru-baru ini kembali menjadi sorotan setelah organisasi yang dipimpinnya, GRIB JAYA, terlibat dalam sejumlah keributan.
Namun jauh sebelum itu, Hercules telah lama dikenal sebagai sosok preman paling ditakuti di Jakarta, khususnya pada era 1990-an.
Ia menguasai berbagai wilayah, menarik retribusi liar dari pedagang kaki lima, mengelola ‘keamanan’ hingga mengendalikan bisnis-bisnis pinggiran seperti perjudian dan hiburan malam. Didukung ‘orang besar’ sebagai backing, sepak terjang Hercules berlangsung tanpa hambatan berarti—hingga ia berusaha menguasai Tanah Abang.
Saat kelompok Hercules mulai menarik retribusi paksa di kawasan Bongkaran dan Tanah Abang, keresahan muncul. Sistem pemalakan dengan kekerasan
hingga dugaan penghilangan nyawa membuat para pedagang dan tokoh masyarakat geram.
Salah satu yang mengambil sikap adalah Bang Ucu Kambing.
Julukan “kambing” berasal dari profesinya sebagai pedagang kambing. Bang Ucu dikenal sebagai ahli bela diri sejak muda dan murid dari pendekar legendaris Betawi, Engkong Sabeni.
Ia pernah beberapa kali mendekam di penjara akibat konflik berdarah dengan preman dan aparat.
Ketika tindakan Hercules semakin brutal—bahkan anak buahnya mengancam membakar kawasan Jatibaru—Bang Ucu turun tangan.
Ia memimpin pasukan jawara Betawi menghadapi kelompok Hercules dalam bentrokan terbuka.
Pertempuran berlangsung sengit. Puluhan orang dari pihak Hercules tewas.
Sang preman sendiri melarikan diri dan mencari perlindungan pada (alm) Haji Lulung, yang saat itu disebut berseberangan dengan para jawara Betawi.
Kemenangan mutlak ada di pihak Bang Ucu. Ia lalu mengusir Hercules dari Tanah Abang dan mendirikan Ikatan Keluarga Betawi Tanah Abang (IKBT), sebuah organisasi untuk menjaga keamanan dan ketertiban warga.
Salah satu bukti keberhasilan IKBT terlihat saat kerusuhan Mei 1998, ketika hampir seluruh Jakarta rusuh, namun Tanah Abang tetap aman karena dijaga ketat para jawara di bawah komando Bang Ucu.
Tak hanya dikenal sebagai pendekar, Bang Ucu juga menjadi tokoh pemersatu.
Saat terjadi ketegangan antara Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Haji Lulung, Bang Ucu turut meredakan konflik. Ia menyerukan perdamaian dan meminta kedua pihak menghentikan sikap kekanak-kanakan.
Bang Ucu Kambing tutup usia pada 2 Januari 2024 di umur 76 tahun setelah berjuang melawan penyakit paru-paru. Ia dimakamkan di TPU Karet Bivak, Jakarta.
Kini namanya tetap dikenang sebagai legenda Betawi—panglima yang menolak tunduk, dan tetap berdiri membela tanah kelahirannya.
Sumber :Thread hread akun X @mwvmystic
Editor :Mercurius